Permasalahan pendidikan di Indonesia salah satunya adalah faktor rendahnya kualitas para guru
dalam menggali potensi anak. Para
pendidik di Indonesia kurang memahami mekanisme ajar-mengajar yang
sesungguhnya. Metode yang mereka terapkan cenderung tidak memahamkan para
didiknya, melainkan lebih memaksakan, memikirkan sesuatu dengan cara dipaksa. Padahal pendidikan memiliki
peranan yang penting di dalam kehidupan manusia. Manusia tidak akan bisa
beradaptasi dengan baik pada perubahan. Pendidikan juga memiliki tugas didalam
menyiapkan pembangunan yang lebih baik.Pembangunan terus berjalan seiring
dengan perkembangan zaman. Perkembangan zaman yang terus memunculkan persoalan
yang baru membuat pendidikan menjadi hal yang perlu dan penting diperlukan.
Karena hal itulah maka kualitas pendidikan semakin maju. Begitu juga dengan pendidikan di Indonesia. Meskipun
belum bisa disejajarkan dengan negara di Asia lainnya, namun pendidikan yang
ada di Indonesia mengalami perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. (Ahmad Arip, 2014)
Untuk
mengatasi masalah-masalah, seperti rendahnya kualitas sarana fisik, rendahnya
kualitas guru, dan lain-lain seperti yang telah dijelaskan diatas, secara garis
besar ada dua solusi yaitu:
1. Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah
sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan.
Seperti diketahui sistem pendidikan sangat
berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks
sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain
meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk
pendanaan pendidikan.
2. Solusi
teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung
dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk
menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
Solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis
untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan.
Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan
kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan
berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa,
misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi
pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
Maka dengan adanya solusi-solusi tersebut diharapkan pendidikan di Indonesia dapat bangkit dari
keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang berSDM
tinggi, berkepribadian pancasila dan bermartabat. (Baharudin, 2015)
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar