GALERY

Rabu, 14 Juni 2017

Dilema Pendidikan Indonesia



Permasalahan pendidikan di Indonesia salah satunya adalah faktor rendahnya kualitas para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik di Indonesia kurang memahami mekanisme ajar-mengajar yang sesungguhnya. Metode yang mereka terapkan cenderung tidak memahamkan para didiknya, melainkan lebih memaksakan, memikirkan sesuatu dengan cara dipaksa. Padahal pendidikan memiliki peranan yang penting di dalam kehidupan manusia. Manusia tidak akan bisa beradaptasi dengan baik pada perubahan. Pendidikan juga memiliki tugas didalam menyiapkan pembangunan yang lebih baik.Pembangunan terus berjalan seiring dengan perkembangan zaman. Perkembangan zaman yang terus memunculkan persoalan yang baru membuat pendidikan menjadi hal yang perlu dan penting diperlukan. Karena hal itulah maka kualitas pendidikan semakin maju. Begitu juga dengan pendidikan di Indonesia. Meskipun belum bisa disejajarkan dengan negara di Asia lainnya, namun pendidikan yang ada di Indonesia mengalami perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. (Ahmad Arip, 2014)
Untuk mengatasi masalah-masalah, seperti rendahnya kualitas sarana fisik, rendahnya kualitas guru, dan lain-lain seperti yang telah dijelaskan diatas, secara garis besar ada dua solusi yaitu:

1.      Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.

2.   Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
Solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
Maka dengan adanya solusi-solusi tersebut diharapkan pendidikan di Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang berSDM tinggi, berkepribadian pancasila dan bermartabat. (Baharudin, 2015)
Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar