GALERY

Rabu, 14 Juni 2017

PENDIDIKAN VOKASI DIKANCAH INDUSTRI



Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia sesuai kebutuhan dunia industri saat ini. Dengan SDM yang terampil, niscaya produktivitas industri dalam negeri akan meroket sekaligus memacu daya saing Nasional di kancah global.“Daya saing suatu negara ditentukan juga dengan kemajuan industrinya. Kemajuan industri akan berimbas pada ketersediaan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat,” tegas Wakil Presiden Jusuf Kallapada Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri (link and match SMK dengan industri) Wilayah Provinsi Jawa Timur di Mojokerto, Selasa (28/2). Menurut Wapres, sedikitnya ada tiga faktor yang mendorong industri dapat maju, yakni teknologi, modal, dan skill. Ketiga faktor itu harus saling melengkapi. “Khusus faktor skill, sekolah kejuruan diharapkan menyiapkan tenaga yang andal untuk mengisi kebutuhan dunia industri saat ini. Pemerintah memberikan bekal ilmu pengetahuan dasar soal industri kepada anak didik yang kemudian akan dikembangkan oleh dunia industri,” paparnya. JK memberikan apresiasi kepada Kementerian Perindustrian atas inisiasi program pembinaan dan pengembangan SMK yang link and match dengan industri, yang diharapkan program ini terus berkelanjutan di provinsi-provinsi lain di seluruh Indonesia. “Karena manfaat dari program ini baru dapat dirasakan jika dilaksanakan secara masif, menjangkau lebih banyak SMK, dan tentunya harus melibatkan lebih banyak perusahaan industri,” tuturnya. (Kementrian Perindustrian, 2017)
Menurut Direktur Politeknik Negeri Bandung mengatakan nilai yang diberikan dalam pembelajaran mahasiswa vokasi untuk menjadi lulusan yang siap kerja dengan baik, seperti sikap hingga kedisiplinan. “Value yang di terapkan pendidikan politeknik adalah jujur, tanggung, cerdas, cermat, mampu bekerjasama yang akan memberikan kedisiplinan dalam tepat waktu, tepat ukuran dan tepat aturan,” ujarnya. Namun, melalui kinerja Kemenristekdikti dalam merevitalisasi pendidikan tinggi vokasi, para mahasiswa tidak perlu khawatir dalam mencari pekerjaan setelah lulus nanti. Revitalisasi adalah bagaimana memberdayakan atau membuat politeknik memiliki hasil lulusan yang siap kerja sesuai dengan yang dibutuhkan industri, atau dibutuhkan oleh masyarakat. Berangkat dari hasil itu, maka lulusan politeknik dan sekolah vokasi harus memiliki kompetensi, yang tergambar dalam sertifikat kompetensinya. (Kelembagaan IPTEK dan DIKTI, 2017)
REFERENSI:
http://www.kemenperin.go.id/artikel/17197/Pemerintah-Luncurkan-Pendidikan-Vokasi-Industri-di-Jawa-Timur
http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/index.php/2017/02/02/revitalisasi-pendidikan-tinggi-vokasi-mendapat-apresiasi-dunia-industri/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar