GALERY

Senin, 14 Agustus 2017

AZAZ-AZAZ PENGUKURAN



Definisi pengukuran tidak memuat perntaan apa pun mengenai kualitas atau mutu pengukuran itu. hanya dikatakan bahwa angka-angka diberikan pada obyek atau kejadian dengan sesuatu cara.
Definisi Pengukuran
            Pengukuran ialah pemberian angka pada obyek-obyek atau kejadian –kejadian menurut sesuatu aturan. Istilah pemeberian berarti pemetaan. Suatu fungsi f , adalah suatu aturan yakni aturan korespondensi. Itu adalah aturan untuk memberikan/membubuhkan tiap anggota suatu himpunan pada setiap satu anggota himpunan lain.
Pengukuran dan Isomorfisme “Realitas”
            Definisi himpunan angka yang merupakan dasar pemberian angka-angka tertentu pada obyek yang diukur, dan aturan-aturan pemberian angka itu atau korespondensi haruslah terikat erat pada realitas. Isomorfisme berarti kesamaan tau kemiripan bentuk.
Sifat, Konstruk, dan Petunjuk Tentang Obyek
            Petunjuk adalah sekadar kata yang enak untuk mengacu pada sesuatu yang menunjuk pada sesuatu yang lain. Petunjuk yang merupakan sumber inferensi/ simpulan digariskan secara tegas dengan definisi operasional, yaknik definisi yang mengungkapkan spesifikasi kegiatan atau “operasi” yang harus dilakukan untuk mengukur variable atau konstruk. Suatu konstruk adalah nama yang sengaja kita buat untuk suatu sifat.
Taraf Pengukuran dan Penskalaan
            Soal taraf pengukuran, skala yang berkaitan dengan taraf-taraf itu, dan statistic yang tepat untuk taraf-taraf tersebut, adalah masalah yang rumit dan bahkan controversial.
1.      Klasifikasi dan enumerasi/pencacahan
2.      Pengukuran nominal
3.      Pengukuran ordinal
4.      (skala) pengukuran interval
5.      (skala) pengukuran ratio/nisbah
Memperbandingkan Skala: pertimbangan praktis dan statistic
            Karakteristik-karakteristik dasar dalam keempat jenis pengukuran serta skala-skala yang menyertainya telah kita bicarakan. Yang kebanyakan digunakan adalah nominal dan ordinal, meskipun ada kemungkinan cukup besar bahwa banyak skala dan tes yang digunakan di bidang pengukuran psikologis dan pendidikan cukup mendekati pengukuran interval untuk keperluan-keperluan praktis.
            Prosedur terbaik tampaknya ialah memperlakukan pengukuran ordinal seolah-olah itu pengukuran interval, tetapi  sambil terus menerus waspada terhadap kesenjangan besar antarinterval. Karakeristik – karakteristik alat pengukuran haruslah dipelajari sebanyak mungkin. Banyak informasi berguna telah berhasil diperoleh dengan ancangan demikian, sehingga membuahkan kemajuan ilmiah di bidang psikologi.

Sumber:
Sarwono, Jonathan. 2006. METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF. Yogyakarta: Graha Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar