1. Terampil membuka pelajaran
Ingatkah kita akan bahasa
iklan “kesan pertama bagiku menggoda, selanjutnya terserah anda”. Iklan ini
menekankan betapa perlunya menciptakan awal pertemuan yang berkesan. Dalam
mengajar, keterampilan dalam membuka pelejaran perlu dimiliki agar siswa siap mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada hal-hal yang akan dipelajari.
Apa saja
yang perlu kita siapkan dalam membuka pelajaran?
-
Jangan terlalu lama, sekitar 5 sampai 7 menit.
-
Upayakan menarik perhatian siswa, misalnya melalui gaya mengajar yang
menarik, membawa dan menggunakan alat-alat bantu mengajar, serta ada variasi
interaksi antara guru dan siswa.
-
Munculkanlah motivasi, misalnya menimbulkan rasa
keingintahuan siswa atau dengan memperhatikan minat para siswa.
-
Berilah
gambaran/acuan tentang materi yang akan dipelajari.
-
Berikan
apersepsi materi atau buatlah kaitan antara materi yang lalu dengan materi yang
akan diterangkan.
2. Terampil Menutup Pelajaran
Setelah
selesai kita menerangkan materi pelajaran, diakhir jam pelajaran kita perlu
menutup pelajaran dengan cara yang menarik dan berkesan pula.
Caranya
antara lain sebagai berikut.
1) Buatlah rangkuman/ringkasan bersama-bersama
dengan para siswa.
2) Berilah evaluasi yang dapat berupa
pertanyaan singkat secara lisan untuk mengetahui wawasan siswa tentang materi
yang baru saja diajarkan.
3) Berilah tugas rumah kepada siswa. Jangan
teralu banyak, tetapi yang mendasar dan terjangkau oleh siswa.
Peran guru
Peran guru di dalam
pengajaran in, lebih banyak sebagai:
a.
organisator kegiatan belajar-mengajar;
b.
sumber informasi bagi siswa;
c. pendorong bagi siswa untuk belajar;
d.
penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa;
e. orang yang mendiagnosis kesulitan siswa
dan memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhannya; serta
f. peserta kegiatan yang mempunyai hak dan
kewajiban yang sama seperti siswa lainnya, yang berarti guru ikut serta
menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan suatu masalah atau mencari suatu
kesepakatan sebagaimana siswa lain melakukannya.
Khusus yang terakhir (butir f), hanya muncul dalam
pengajaran kelompok kecil.
Penggunaan dalam kelas
1. Variasi Pengorganisasian
Variasi pengorganisasian harus disesuaikan dengan tujuan, materi,
kemampuan siswa, kemampuan guru, dan fasilitas.
a. Model A
Pelajaran diawali dengan
pertemuan klasikal untuk memberi informasi dasar dan penjelasan tentang tugas
yang akan dikerjakan. Dalam model ini, siswa diberi kesempatan utuk
memilih:
1)
bekerja dalam kelompok, atau
2)
bekerja secara perorangan.
Setelah waktu yang ditetapkan berakhir, pelajaran diakhiri dengan
pertemuan kelas kembali sebagai arena berbagi pengalaman, laporan, dan
pengukuhan hasil kerja.
b. Model B
Pertemuan diawali dengan pengarahansecara klasikal, yang mungkin mencakup
informasi dasar, perundingan tentang tugas yang akan dikerjakan, cara kerja,
dan sebagainya. Setelah ini kelas langsung bekerja dalm kelompok-kelompok kecil
menyelenggarakan kontrak yang telah dibuatnya bersama guru, sampai waktu yang
ditetapkan berakhir. Laporan kelompok diserahkan kepada guru.
c. Model C
Pertemuan diawali dengan pengarahan/informasi secara klasikal. Setelah
itu siswa langsung bekerja secara perorangan, dan kemudian bergabung dalam
kelompok-kelompok kecil untuk mengolah hasil yang telah dicapai. Pada akhir
pertemuan, setiap kelompok menyerahkan hasilnya kepada guru.
2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Agar pepengajaran ini efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh guru.
a.
Bagi guru yang sudah terbiasa dengan pengajaran
klasikal, sebaiknya memulai dengan pengajaran kelompok kecil, kemudian secara
bertahap mengarah kepada pengajaranperorangan.
b.
Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam
kelompok kecil maupun perorangan.
c.
Dalam pengajaran kelompok kecil, langkah pertama yang
harus dilakukan guru adalah mengorganisasikan siswa, sumber, materi, ruangan,
serta waktu.
d.
Kegiatan pengajaran kelompok kecil yang efektif
diakhiri dengan suatu kulminasi yang dapat berupa rangkuman, pemantapan, laporan,
dan sebagainya.
e. Dalam pengajaran perorangan guru sangat
perlu mengenal siswa secara pribadi.
f. Kegiatan dalam pengajaran perorangan dapat
berupa bekerja bebas dengan bahan yang telah siap pakai.
Komponen-Komponen Keterampilan
Dalam pengelolaan pengajaran
kelompok kecil dan perorangan., masing-masing memerlukan keterampilan yang
berhubungan dengan penanganan orang dan penanganan tugas.
Komponen-komponen keterampilan tersebut adalah
sebagai berikut.
1.
Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.
- Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa.
- Mendengarkan secara simpatik ide-ide yang dikemukakan siswa.
- Memberikan respon positif terhadap buah pikiran siswa.
- Membangun hubungan saling mempercayai.
- Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa mendominasi ataupun mengambil alih tugas siswa.
- Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.
- Berusaha mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman.
2.
Keterampilan mengorganisasikan
- Memberikan orientasi umum tentangtujuan, tugas, atau masalah yang akan dipecahkan.
- Memvariasikan kegiatan, yang mencakup penetapan/penyediaan, ruangan kerja, peralatan, cara kerja, aturan-aturan, serta alokasi waktu.
- Membentuk kelompok yang tepat.
- Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan.
- Membagi-bagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa.
- Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa laporan hasil yang dicapai siswa.
3.
Keterampilan Membimbing dan memudahkan Belajar.
- Memberikan penguatan.
- Mengembangkan supervisi proses awal yang menekankan pada kelancaran berlangsungnya segala sesuatu yang perlu dilaksanakan pada awal kegiatan.
- Mengadakan supervisi proses lanjut, dengan melakukan interaksi yang antara lain:
1) memberikan pelajaran atau bimbingan
tambahan;
2)
melibatkan diri sebagai peserta;
3)
memimpin diskusi bila perlu;
4) bertindak sebagai katalisator, melalui
pertanyaan, komentar, dan saran-saran.
- Mengadakan supervisi pemaduan yang memusatkan perhatian pada penilaian pencapaian tujuan dalam rangka menyiapkan pelaksanaan rangkuman.
Misalnya: “Waktu tinggal 10
menit lagi”.
4.
Keterampilan Merencanakan dan Melaksanakan Kegiatan
Belajar Mengajar.
- Membantu siswa menetapkan tujuan pelajaran.
- Merencanakan kegiatan belajar bersama siswa
- Bertindak atau berperan sebagai penasehat bagi siswa.
- Membantu siswa menilai pencapaiandan kemajuannya sendiri.
Dengan demikian, keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan mempersyaratkan keterampilan bertanya,
memberi penguatan, mengadakan variasi dalam mengajar, menjelaskan, dan membimbing diskusi dalam kelompok kecil.
Dalam pengajaran kelompok
kecil tekanan utama terletak pada penerapan keterampilan mengorganisasikan
serta membimbing dan memudahkan siswa belajar; sedangkan dalam pengajaran
perorangan tekanan itu terletak pada penerapan keterampilan mengadakan
pendekatan secara pribadi serta keterampilan merencanakan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar