Gaya atau style merupakan salah satu
titik awal dalam perancangan mebel. Gaya-gaya yang telah lahir dapat memberikan
inspirasi dan motivasi bagi para desainer untuk menciptakan gaya mebel yang
baru di masa depan. Oleh sebab itu kita akan menelusuri sejarah gaya mebel
secara ringkas dan padat.
Di dalam sejarah desain mebel dunia
dikenal berbagai gaya mebel. Akan tetapi gaya-gaya tersebut dapat
dikelompokkan menjadi empat gaya mebel yang utama, yaitu: gaya primitif, gaya
klasik, gaya modern, dan gaya postmodern. Keempat gaya tersebut memiliki
karakteristik desain yang sangat berbeda. Dalam konteks ini, hanya akan dibahas
tiga gaya mebel secara umum.
Mebel-mebel eropa hadir karena sebuah ambisi manusia terhadap pencitraannya
(image) si pemakainya sebagai status sosialnya. Artefak-artefak
yang di temukan membuktikan bahwa mebel telah di jadikan alat untuk menampilkan
kekuasaan pada zamannya.
Perkembangan desain mebel eropa diawali oleh gaya gothic dan terus
berlangsung hingga abad ke-19 . hal ini sama dengan produk dalam negri yang
popular yaitu desainer mebel jepara yang sampai kini masih terlihat, seperti
gaya eropa : Choppendale, Sheraton, Queen Anne, dll.. Esensi gaya
desain mebel klasik berpijak pada konsep fungsi harus mengikuti makna bentuk
ornament.
Rancangan mebel modern berkesan
"canggih", seperti banyak menggunakan bahan baku kulit, kaca,
aluminium, dan stainless steel, pada sekitar dua dekade lalu masih sulit dibuat
di Indonesia. Begitu pula dengan rancangan mebel klasik yang biasanya
menggunakan kayu sebagai bahan utama. Mebel klasik termasuk banyak peminatnya
karena dihiasi berbagai motif ukiran yang halus pembuatannya, atau veneer yang
beraneka ragam motifnya. Rancangan mebel klasik biasanya juga berkesan megah
dan mewah.
1. Gaya Klasik
Pada umumnya, keberadaan mebel-mebel
klasik di Eropa lahir dari kekuatan ambisi manusia untuk melegitimasi status
sosialnya. Hal ini menunjukkan bahwa mebel dapat dijadikan sarana untuk
menghadirkan citra (image) pemakainya.
Artefak-artefak yang ditemukan membuktikan bahwa mebel
telah dijadikan 'alat' untuk menampilkan kekuasaan dan kemewahan bagi penguasa
pada zamannya. Hal ini terbukti dari kelahiran beberapa gaya desain mebel
klasik yang cenderung mencerminkan eksistensi dari penguasa, termasuk para
bangsawan dan raja pada saat mereka berkuasa.
Perkembangan desain mebel klasik Eropa diawali oleh
gaya Gothik dan terus berlangsung hingga abad ke-19. Periode ini merupakan
rangkaian tonggak sejarah Eropa yang sangat penting mengingat gaya mebel Eropa
telah merambah ke seluruh benua, termasuk benua Amerika dan Asia.
Kehadiran desain mebel klasik Eropa
di Indonesia juga tak luput dari pengaruh perkembangan desain mebel di Eropa.
Desain mebel klasik ini masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya bangsa
Eropa. Pada saat itu bangsa Eropa menjajah negeri kita selama ratusan tahun,
sehingga mau tidak mau pengaruh kebudayaan mereka pun mengalir deras masuk ke
dalam tatanan budaya Indonesia.
|
Jika diamati, peninggalan bangsa Eropa tersenut hingga
kini masih tercermin pada karya-karya desain mebel di Jepara. Gaya mebel-mebel
buatan Jepara memiliki karakteristik yang sama dengan gaya mebel-mebel klasik
Eropa, seperti Chppendale, Sheraton, Queen Anne, dan masih banyak lagi.
Desain-desain klasik banyak dipengaruhi oleh gaya
arsitektur gereja yang bersifat religius dan sakral, sehingga karakteristik
yang ditampilkan desain mebel pada umumnya senapas dengan gaya arsitekturnya
yang penuh dengan hiasan. Hiasan-hiasan (ornament) yang rumit,
bergulung-gulung, dan bergelora, serta sarat dengan unsur dekoratif, menjadi
ciri khas mebel klasik Eropa.
Bentuk yang agung, mewah dan megah juga menjadi
karakter khas mebel gaya klasik. Bentuk-bentuk desain yang berkembang
tersebut lahir akibat dari upaya para bangsawan atau raja memperoleh legitimasi
atas kekuasaannya, seperti yang dilakukan oleh Raja Louis, Napoleon, Queen
Anne, dan masih banyak lagi.
Dengan demikian, secara ringkas
dapat disimpulkan bahwa desain mebel klasik Eropa pada umumnya memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1.
Desain dikerjakan oleh seniman
2.
Mayoritas penuh dengan hiasan
3.
Produk dikerjakan oleh tukang kayu
4.
Bersifat kerajinan tangan dan dibuat
secara manual
5.
Desain dibuat berdasarkan
selera/kehendak raja atau bangsawan
6.
Desain yang dibuat bertujuan untuk
memperoleh kebanggaan, kemewahan atau gengsi sosial, serta untuk melegitimasi
kekuasaan raja
7.
Produk tidak dibuat secara massal
8.
Desain cenderung eksklusif
9.
Desain cenderung "black
box", emosional, spiritual, magis dan sakral
10.
Gagasan hanya berdasarkan pengalaman
di lingkungannya
11. Kemampuan
atau keterampilan yang digunakan berlandaskan pada tradisi alamiah secara
turun-temurun. Esensi gaya desain mebel klasik berpijak pada konsep fungsi
harus mengikuti makna bentuk dan ornamen.
2.
Furnitur
Klasik
Fourniture mempunyai asal kata fournir
yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan
furniture punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi,
lemari, dan seterusnya. Furnitur gaya klasik memiliki warna yang sering
digunakan yaitu warna-warna alami seperti coklat tua maupun coklat muda.
Penggunaan warna ini jarang dikombinasi dengan jenis yang lain. Jadi hanya
menggunakan satu jenis warna saja. Selain itu dalam penataan ruangnya, desain
klasik tidak pernah meninggalkan unsur warna hitam. Bentuk ukiran klasik
biasanya juga rumit dan detail. Ukuran kayu yang digunakan lebih besar dan
gemuk.
Jika menggunakan aksesoris seperti
tempat lilin, bahan yang dipakai lebih sering menggunakan logam dan diberi
warna gelap yaitu hitam. Namun untuk desainnya, tidak berbeda jauh dengan
tempat lilin yang menggunakan gaya victoria. Untuk furnitur kursi ada yang
menggunakan kain beludru untuk menutup busa tempat duduk dan sandaran punggung.
Warna yang dipakai juga cenderung lebih gelap. Tidak jarang penutup busa ini
menggunakan bahan dari kulit untuk memunculkan kesan yang lebih mewah.
Kaki meja dan kursi ada kalanya punya
bentuk yang sama dengan victorian yaitu melengkung keluar. Namun ada pula yang
bentuknya lurus saja atau justru kebalikannya, melengkung kearah dalam. Khusus
kaki meja, lebih sering punya tampilan yang besar dan gemuk. Meja gaya klasik
memakai bentuk yang bundar terutama untuk meja makan. Almari hias yang sering
diletakkan pada pinggir ruang juga punya konsep yang tidak terlalu jauh
berbeda.
Sedangkan untuk penataan ruang gaya
klasik lebih menonjolkan kesan yang berat dan tetap anggun. Jika memakai karpet
pada lantai gaya klasik lebih cocok memakai warna yang cenderung gelap.
3.
Macam-macam
desain mebel klasik
1)
Desain Almari Pajangan Klasik Cocok Menghiasi Interior Rumah Klasik
Anda
Mengisi
almari pajangan dengan barang-barang souvenir yang bagus sudah sepantasnya
almaripun mempunyai desain yang bagus dan cantik pula sehingga serasi dengan
barang pajangan anda yang bagus-bagus. Almari klasik ini cocok untuk
menghiasi rumah klasik anda .Finishing warna kayu gelap dengan variasi warna
emas sehingga almari pajangan klasik ini kelihatan mewah.
|
2)
Keindahan Seni Ukiran Desain Interior Ruang makan Gaya Klasik Eropa
Modern
|
Sandaran
tinggi desain kursi makan klasik memberikan kesan
gagah dan berwibawa . Desain kursi makan klasik warna emas dengan jok
sandaran dari kulit menjadi serasi dengan desain kaki meja makan klasik
ukiran warna emas dan top table kaca tebal . Gambar kedua desain meja klasik
top table kayu dengan desain kursi makan klasik yang lebih feminine. Gambar
ketiga desain meja makan klasik dengan sandaran tinggi, warna gelap dengan
ukiran warna perak lebih berkesan maskulin.
|
3) Credenza
washtafel model Klasik dengan ukiran warna perak dan motif dilukis
Seni desain klasik amat beragam salah satunya dengan
seni lukis langsung di mebel . Contohnya adalah bufet credenza klasik
ini dengan motif daun yang dilukis menyatu dengan ukiran yang berwarna perak.
Frame cermin diatasnya kombinasi warna perak dengan warna emas. Gambar kedua
dibawahnya adalah frame cermin dengan bentuk oval yang lebih feminine dengan
variasi warna perak dan warna emas.
4) Desain
meja console klasik eropa modern dengan ukiran warna emas
Desain meja
console klasik ada 2 macam , bisa berupa bufet console yang bisa
berfungsi seperti lemari atau berupa meja console. Desain dipilih sesuai dengan
fungsi dan posisinya didalam rumah klasik anda. Frame lukisan model klasik dari
Perancis zaman Louis XVI dengan ciri khas ukiran pita.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar