GALERY

Senin, 14 Agustus 2017

Mata Kuliah Teknik Furnitur (Mabeler Klasik)



Gaya atau style merupakan salah satu titik awal dalam perancangan mebel. Gaya-gaya yang telah lahir dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para desainer untuk menciptakan gaya mebel yang baru di masa depan. Oleh sebab itu kita akan menelusuri sejarah gaya mebel secara ringkas dan padat.
Di dalam sejarah desain mebel dunia dikenal  berbagai gaya mebel. Akan tetapi gaya-gaya tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat gaya mebel yang utama, yaitu: gaya primitif, gaya klasik, gaya modern, dan gaya postmodern. Keempat gaya tersebut memiliki karakteristik desain yang sangat berbeda. Dalam konteks ini, hanya akan dibahas tiga gaya mebel secara umum.
Mebel-mebel eropa hadir karena sebuah ambisi manusia terhadap pencitraannya (image) si pemakainya sebagai status sosialnya. Artefak-artefak yang di temukan membuktikan bahwa mebel telah di jadikan alat untuk menampilkan kekuasaan pada zamannya.
Perkembangan desain mebel eropa diawali oleh gaya gothic dan terus berlangsung hingga abad ke-19 . hal ini sama dengan produk dalam negri yang popular yaitu desainer mebel jepara yang sampai kini masih terlihat, seperti gaya eropa : Choppendale, Sheraton, Queen Anne, dll.. Esensi gaya desain mebel klasik berpijak pada konsep fungsi harus mengikuti makna bentuk ornament.


Rancangan mebel modern berkesan "canggih", seperti banyak menggunakan bahan baku kulit, kaca, aluminium, dan stainless steel, pada sekitar dua dekade lalu masih sulit dibuat di Indonesia. Begitu pula dengan rancangan mebel klasik yang biasanya menggunakan kayu sebagai bahan utama. Mebel klasik termasuk banyak peminatnya karena dihiasi berbagai motif ukiran yang halus pembuatannya, atau veneer yang beraneka ragam motifnya. Rancangan mebel klasik biasanya juga berkesan megah dan mewah.
1.    Gaya Klasik

Pada umumnya, keberadaan mebel-mebel klasik di Eropa lahir dari kekuatan ambisi manusia untuk melegitimasi status sosialnya. Hal ini menunjukkan bahwa mebel dapat dijadikan sarana untuk menghadirkan citra (image) pemakainya.
Artefak-artefak yang ditemukan membuktikan bahwa mebel telah dijadikan 'alat' untuk menampilkan kekuasaan dan kemewahan bagi penguasa pada zamannya. Hal ini terbukti dari kelahiran beberapa gaya desain mebel klasik yang cenderung mencerminkan eksistensi dari penguasa, termasuk para bangsawan dan raja pada saat mereka berkuasa.
Perkembangan desain mebel klasik Eropa diawali oleh gaya Gothik dan terus berlangsung hingga abad ke-19. Periode ini merupakan rangkaian tonggak sejarah Eropa yang sangat penting mengingat gaya mebel Eropa telah merambah ke seluruh benua, termasuk benua Amerika dan Asia.
 Kehadiran desain mebel klasik Eropa di Indonesia juga tak luput dari pengaruh perkembangan desain mebel di Eropa. Desain mebel klasik ini masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya bangsa Eropa. Pada saat itu bangsa Eropa menjajah negeri kita selama ratusan tahun, sehingga mau tidak mau pengaruh kebudayaan mereka pun mengalir deras masuk ke dalam tatanan budaya Indonesia.
  Jika diamati, peninggalan bangsa Eropa tersenut hingga kini masih tercermin pada karya-karya desain mebel di Jepara. Gaya mebel-mebel buatan Jepara memiliki karakteristik yang sama dengan gaya mebel-mebel klasik Eropa, seperti Chppendale, Sheraton, Queen Anne, dan masih banyak lagi.
Desain-desain klasik banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur gereja yang bersifat religius dan sakral, sehingga karakteristik yang ditampilkan desain mebel pada umumnya senapas dengan gaya arsitekturnya yang penuh dengan hiasan. Hiasan-hiasan (ornament) yang rumit, bergulung-gulung, dan bergelora, serta sarat dengan unsur dekoratif, menjadi ciri khas mebel klasik Eropa.
Bentuk yang agung, mewah dan megah juga menjadi karakter khas mebel gaya klasik. Bentuk-bentuk  desain yang berkembang tersebut lahir akibat dari upaya para bangsawan atau raja memperoleh legitimasi atas kekuasaannya, seperti yang dilakukan oleh Raja Louis, Napoleon, Queen Anne, dan masih banyak lagi.
Dengan demikian, secara ringkas dapat disimpulkan bahwa desain mebel klasik Eropa pada umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.        Desain dikerjakan oleh seniman
2.        Mayoritas penuh dengan hiasan
3.        Produk dikerjakan oleh tukang kayu
4.        Bersifat kerajinan tangan dan dibuat secara manual
5.        Desain dibuat berdasarkan selera/kehendak raja atau bangsawan
6.        Desain yang dibuat bertujuan untuk memperoleh kebanggaan, kemewahan atau gengsi sosial, serta untuk melegitimasi kekuasaan raja
7.        Produk tidak dibuat secara massal
8.        Desain cenderung eksklusif
9.        Desain cenderung "black box", emosional, spiritual, magis dan sakral
10.    Gagasan hanya berdasarkan pengalaman di lingkungannya
11.    Kemampuan atau keterampilan yang digunakan berlandaskan pada tradisi alamiah secara turun-temurun. Esensi gaya desain mebel klasik berpijak pada konsep fungsi harus mengikuti makna bentuk dan ornamen.
2.        Furnitur Klasik
Fourniture mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furniture punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan seterusnya. Furnitur gaya klasik memiliki warna yang sering digunakan yaitu warna-warna alami seperti coklat tua maupun coklat muda. Penggunaan warna ini jarang dikombinasi dengan jenis yang lain. Jadi hanya menggunakan satu jenis warna saja. Selain itu dalam penataan ruangnya, desain klasik tidak pernah meninggalkan unsur warna hitam. Bentuk ukiran klasik biasanya juga rumit dan detail. Ukuran kayu yang digunakan lebih besar dan gemuk.
Jika menggunakan aksesoris seperti tempat lilin, bahan yang dipakai lebih sering menggunakan logam dan diberi warna gelap yaitu hitam. Namun untuk desainnya, tidak berbeda jauh dengan tempat lilin yang menggunakan gaya victoria. Untuk furnitur kursi ada yang menggunakan kain beludru untuk menutup busa tempat duduk dan sandaran punggung. Warna yang dipakai juga cenderung lebih gelap. Tidak jarang penutup busa ini menggunakan bahan dari kulit untuk memunculkan kesan yang lebih mewah.
Kaki meja dan kursi ada kalanya punya bentuk yang sama dengan victorian yaitu melengkung keluar. Namun ada pula yang bentuknya lurus saja atau justru kebalikannya, melengkung kearah dalam. Khusus kaki meja, lebih sering punya tampilan yang besar dan gemuk. Meja gaya klasik memakai bentuk yang bundar terutama untuk meja makan. Almari hias yang sering diletakkan pada pinggir ruang juga punya konsep yang tidak terlalu jauh berbeda.
Sedangkan untuk penataan ruang gaya klasik lebih menonjolkan kesan yang berat dan tetap anggun. Jika memakai karpet pada lantai gaya klasik lebih cocok memakai warna yang cenderung gelap.
3.        Macam-macam desain mebel klasik
1)      Desain Almari Pajangan Klasik Cocok Menghiasi Interior Rumah Klasik Anda
Mengisi almari pajangan dengan barang-barang souvenir yang bagus sudah sepantasnya almaripun mempunyai desain yang bagus dan cantik pula sehingga serasi dengan barang pajangan anda yang bagus-bagus. Almari klasik ini cocok untuk menghiasi rumah klasik anda .Finishing warna kayu gelap dengan variasi warna emas sehingga almari pajangan klasik ini kelihatan mewah.
2)      Keindahan Seni Ukiran Desain Interior Ruang makan Gaya Klasik Eropa Modern
Sandaran tinggi desain kursi makan klasik memberikan kesan gagah dan berwibawa . Desain kursi makan klasik warna emas dengan jok sandaran dari kulit menjadi serasi dengan desain kaki meja makan klasik ukiran warna emas dan top table kaca tebal . Gambar kedua desain meja klasik top table kayu dengan desain kursi makan klasik yang lebih feminine. Gambar ketiga desain meja makan klasik dengan sandaran tinggi, warna gelap dengan ukiran warna perak lebih berkesan maskulin.

           3)      Credenza washtafel model Klasik dengan ukiran warna perak dan motif dilukis
           Seni desain klasik amat beragam salah satunya dengan seni lukis langsung di mebel . Contohnya adalah bufet credenza klasik ini dengan motif daun yang dilukis menyatu dengan ukiran yang berwarna perak. Frame cermin diatasnya kombinasi warna perak dengan warna emas. Gambar kedua dibawahnya adalah frame cermin dengan bentuk oval yang lebih feminine dengan variasi warna perak dan warna emas.
           4)      Desain meja console klasik eropa modern dengan ukiran warna emas
        Desain meja console klasik ada 2 macam , bisa berupa bufet console yang bisa berfungsi seperti lemari atau berupa meja console. Desain dipilih sesuai dengan fungsi dan posisinya didalam rumah klasik anda. Frame lukisan model klasik dari Perancis zaman Louis XVI dengan ciri khas ukiran pita.
Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar