Relasi
adalah sehimpunan pasangan berurut. Ingatlah juga bahwa hasil kali kartesian
atau kartesius adalah semua himpunan berurut yang mungkin didapat dari dua
himpunan. Suatu desain ialah sesuatu subset dari hasil kali kartesian variabel
bebas dan variabel terikat. Ada kemungkinan kita memasangkan setiap ukuran
variabel (Y) dengan aspek tertentu atau pilahan tertentu dari suatu variabel
bebas. Kasus paling sederhana yang mungkin muncul ialah jika kita memiliki satu
variabel bebas dan variabel terikat. Menurut pemahaman adalah gagasan-gagasan
serta kondisi eksperimental (atau sel-sel) secara acak. Jika tidak dapat
memasukkan subyek-subyek secara acak, dank arena sesuatu alasan banyaknya kasus
dalam sel-sel suatu desain faktorial tidak sama, penggunaan analisis varian
dapat dipertanyakan, bahkan tidak dapat.
Analisis
varian pada dasarnya adalah konsepsi serta bentuk analisis eksperimental.
Lugasnya, jika variabel bebas yang kita hadapi bukan variabel eksperimental,
maka analisis varian bukanlah cara analisis yang tepat digunakan. Begitu pula
halnya karena banyaknya kasus dalam sel-sel tidak sama (tidak proporsional).
Varian yang lebih dari dua kelompok, dicapai oleh penelitian behavioral yang
diletakan di depan paradigm tu menunjukan bahwa subyek-subyek dimasukkan secara
acak (random) ke kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Beberapa keuntungan
yang diperoleh: (1) ia mempunyai sistem control teoretis yang terbaik diantara
desain lain, (2) mempunyai sifat fleksibel, (3) dapat menguji beberapa
hopotesis sekaligus, (4) dari segi statistic maupun struktural, desain ini
elegan.
Gagasan
mengenai kelompok control memerlukan generalisasi. A1 adalah penguat untuk
setiap respons, A2 adalah penguat yng diberikan pada interval waktu yang
tertentu dan tetap, A3 adalah penguat yang diberikan pada interval waktu acak,
A4 tidak ada penguat. Adakalanya suatu desain penjodohan merupakan bagian yang
taj terpisahkn dari situasi penelitian sejak awal-awalnya. Penjodohan tidaklah
terbatas pengertiannya pada penjodohan subyek dengan subyek. Jika berpikir
tentang akibat penjodohan terhadap varian, kita pun dapat memahami alasannya.
Jika para anggota suatu subkelompok sampel cenderung memiliki kemampuan verbal
yang lebih tinggi daripada para anggota subkelompok lain.
Desain
kompromi menuntut sekurang-kurangnnya dua kelompok, satu kelompok mendapat
suatu perlakuan eksperimental, dan kelompok lainnya tidak menerima perlakuan
itu atau mendapatkan perlakuan dalam bentuk lain. Seringkali sulit menyamakan
satu kelompok dengan kelompok lain, dengan cara penempatan acak atau dengan
penjodohan. Kesulitan lain yng bersumber pada satu kesulitan utama yang disebut
seleksi. Seleksi merupakan satu di antara masalah-masalah sulit dan merepotkan
dalam penelitian behavioral. Kalau subyek-subyek diseleksi ke dalam
kelompok-kelompok menurut dasar pertimbangan yang di luar tujuan penelitian.
Sumber:
Sarwono, Jonathan. 2006. METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF. Yogyakarta: Graha Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar