GALERY

Senin, 14 Agustus 2017

DESAIN PENELITIAN UMUM



Relasi adalah sehimpunan pasangan berurut. Ingatlah juga bahwa hasil kali kartesian atau kartesius adalah semua himpunan berurut yang mungkin didapat dari dua himpunan. Suatu desain ialah sesuatu subset dari hasil kali kartesian variabel bebas dan variabel terikat. Ada kemungkinan kita memasangkan setiap ukuran variabel (Y) dengan aspek tertentu atau pilahan tertentu dari suatu variabel bebas. Kasus paling sederhana yang mungkin muncul ialah jika kita memiliki satu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut pemahaman adalah gagasan-gagasan serta kondisi eksperimental (atau sel-sel) secara acak. Jika tidak dapat memasukkan subyek-subyek secara acak, dank arena sesuatu alasan banyaknya kasus dalam sel-sel suatu desain faktorial tidak sama, penggunaan analisis varian dapat dipertanyakan, bahkan tidak dapat.
Analisis varian pada dasarnya adalah konsepsi serta bentuk analisis eksperimental. Lugasnya, jika variabel bebas yang kita hadapi bukan variabel eksperimental, maka analisis varian bukanlah cara analisis yang tepat digunakan. Begitu pula halnya karena banyaknya kasus dalam sel-sel tidak sama (tidak proporsional). Varian yang lebih dari dua kelompok, dicapai oleh penelitian behavioral yang diletakan di depan paradigm tu menunjukan bahwa subyek-subyek dimasukkan secara acak (random) ke kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Beberapa keuntungan yang diperoleh: (1) ia mempunyai sistem control teoretis yang terbaik diantara desain lain, (2) mempunyai sifat fleksibel, (3) dapat menguji beberapa hopotesis sekaligus, (4) dari segi statistic maupun struktural, desain ini elegan.
Gagasan mengenai kelompok control memerlukan generalisasi. A1 adalah penguat untuk setiap respons, A2 adalah penguat yng diberikan pada interval waktu yang tertentu dan tetap, A3 adalah penguat yang diberikan pada interval waktu acak, A4 tidak ada penguat. Adakalanya suatu desain penjodohan merupakan bagian yang taj terpisahkn dari situasi penelitian sejak awal-awalnya. Penjodohan tidaklah terbatas pengertiannya pada penjodohan subyek dengan subyek. Jika berpikir tentang akibat penjodohan terhadap varian, kita pun dapat memahami alasannya. Jika para anggota suatu subkelompok sampel cenderung memiliki kemampuan verbal yang lebih tinggi daripada para anggota subkelompok lain.
Desain kompromi menuntut sekurang-kurangnnya dua kelompok, satu kelompok mendapat suatu perlakuan eksperimental, dan kelompok lainnya tidak menerima perlakuan itu atau mendapatkan perlakuan dalam bentuk lain. Seringkali sulit menyamakan satu kelompok dengan kelompok lain, dengan cara penempatan acak atau dengan penjodohan. Kesulitan lain yng bersumber pada satu kesulitan utama yang disebut seleksi. Seleksi merupakan satu di antara masalah-masalah sulit dan merepotkan dalam penelitian behavioral. Kalau subyek-subyek diseleksi ke dalam kelompok-kelompok menurut dasar pertimbangan yang di luar tujuan penelitian. 

Sumber:
Sarwono, Jonathan. 2006. METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF. Yogyakarta: Graha Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar