GALERY

Senin, 14 Agustus 2017

Sekilas Tentang Beton Ringan



1. Beton
Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan aditif  ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti kemudahan pengerjaan (workability), durabilitas, dan waktu pengerasan (McCormac, 2000:1).
Kekuatan, keawetan, berat jenis, dan sifat lainnya pada beton sangat dipengaruhi oleh komposisi dan kualitas bahan-bahan penyusunnya. Mulyono (2007:3), menyatakan bahwa
“Parameter-parameter yang paling mempengaruhi kekuatan beton adalah: a). Kualitas semen, b). Proporsi semen terhadap campuran, c). Kekuatan dan kebersihan agregat, d). Interaksi atau adhesi antara pasta semen dengan agregat, e). Pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton, f). Penempatan yang benar, penyelesaian dan pemadatan beton, g). Perawatan beton, dan h). Kandungan klorida tidak melebihi 0,15% dalam beton yang diekspos dan 1% bagi beton yang tidak di ekspos (1985:24)”
Beton merupakan batuan buatan yang memiliki kuat tekan yang tinggi dan kuat tarik yang sangat rendah. Mulyono (2007:5), menyatakan bahwa
“Nilai kuat tekan beton dengan kuat tariknya tidak berbanding lurus. Setiap usaha perbaikan mutu kekuatan tekan hanya disertai oleh peningkatan yang kecil dari kuat tariknya. Menurut perkiraan kasar, nilai kuat tarik berkisar antara 9%-15% kuat tekannya. Nilai pastinya sulit diukur. Pendekatan hitungan biasanya dilakukan dengan menggunakan modulus of rapture, yaitu tegangan tarik beton yang muncul saat pengujian tekan beton normal (normal concrete).”
Beton normal yang dibuat agregat normal mempunyai berat jenis sekitar 2,3 – 2,4. Apabila dibuat dengan pasir atau kerikil yang ringan atau diberikn rongga udara maka berat jenis beton bisa kurang dari 2,0. Jenis-jenis beton menurut berat jenisnya dan macam-macam pemakaiannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Jenis beton
Berat jenis
Pemakaian
Beton sangat ringan
< 1,00
Non struktur
Beton ringan
1,00 – 2,00
Struktur ringan
Beton normal (biasa)
2,30 – 2,40
Struktur
Beton berat
> 3,00
Perisai sinar X



  
2. Beton Ringan
Menurut SK SNI T-15-1991-03, beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan yang mempunyai berat isi tidak lebih dari 1900 kg/m3.
Beton ringan didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yaitu pasir, batu kerikil (batu apung) atau bahan semacam lainnya, dengan menambahkan secukupnya bahan perekat semen, dan air sebagai bahan pembantu, guna keperluan reaksi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung. (Dipohusodo, 1994)
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi berat jenis beton atau membuat beton lebih ringan antara lain sebagai berikut (Tjokrodimuljo, 1996) :
1.                  Dengan membuat gelembung-gelembung gas/udara dalam adukan semen. Dengan demikian akan terjadi banyak pori-pori udara di dalam betonnya. Bahan tambahan khusus (pembentuk gelembung udara dalam beton) ditambahkan ke dalam semen dan akan timbul gelembung-gelembung udara.
2.                  Dengan menggunakan agregat ringan, misalnya tanah liat bakar, dan batu apung. Dengan demikian beton yang terjadipun akan lebih ringan daripada beton normal.
3.                  Pembuatan beton tidak dengan butir-butir agregat halus. Dengan demikian beton ini disebut “beton non pasir” dan hanya dibuat dari semen dan agregat kasar saja (dengan butir maksimum agregat kasar sebesar 20 mm atau 10 mm). Beton ini mempunyai pori-pori yang hanya berisi udara (yang semula terisi oleh butir-butir agregat halus).

3. Beton non Pasir
Menurut Kardiyono (2007), beton non pasir (no fines concrete) ialah bentuk sederhana dari jenis beton ringan yang dalam pembuatannya tidak dengan agregat halus. Tidak digunakannya agregat halus dalam komposisi beton ini menyebabkan berkurangnya berat jenis beton tersebut.  Hal ini dikarenakan munculnya pori pada beton tersebut yang bisa mencapai 20 – 25 persen.
Kelebihan utama dari pemakaian beton non pasir ini adalah:
a)    Lebih bersifat isolasi panas
b)   Cara pembuatannya yang lebih cepat dan sederhana
c)    Bobotnya yang ringan
d)   Susutnya yang hanya sedikit
e)    Tidak ada kecenderungan untuk bersegregasi sehingga dapat di jatuhkan dengan tinggi jatuh yang lebih tinggi
f)    Kebutuhan semen sedikit (karena tidak ada pasir, maka luas permukaan butir agregat berkurang sehingga kebutuhan semen hanya sedikit)
g)   Mudah meloloskan air
h)   Porositas pada beton non pasir mengakibatkan kekuatan beton tersebut berkurang. Selain itu, hal ini juga menyebabkan tidak memungkinkannya penggunaan baja tulangan sebagai bahan komposit beton non pasir karena akan memicu percepatan korosi pada baja tersebut.
Berat jenis beton non-pasir dipengaruhi oleh gradasi agregat yang dipakai dan berkisar antara 60-75% dari beton biasa. Agregat kasar yang dipakai pada umumnya berukuran 10 mm sampai 20 mm. Pemakaian agregat dengan gradasi rapat dan permukaan yang tajam (batu pecah) akan menghasilkan beton non-pasir dengan kuat tekan dan berat jenisnya sedikit lebih tinggi daripada memakai agregat seragam dan bulat (kerikil).
Faktor air semen pada beton non-pasir tidak terlalu besar berkisar antara 0,36 sampai 0,46 karena jika faktor air semen terlalu rendah maka pasta semennya tidak akan cukup untuk menyelimuti permukaan dari agregat kasarnya, sedangkan jika faktor air semen terlalu tinggi maka pasta semen akan terlalu encer sehingga pada saat pemadatan pasta semen akan mengendap di bagian bawah.
Karena kuat tekannya yang relatif rendah maka sampai saat ini beton non-pasir hanya dipakai untuk bagian non-struktur, misalnya bata beton atau dinding tembok, namun kadang-kadang dipakai pula untuk bagian struktur ringan (rumah sederhana).

Referensi:
Mulyono, T. 2007. Teknologi Beton. Yogyakarta: ANDI
Tjokrodimuljo, K. 2007. Teknologi Beton. Cetakan Pertama. Yogyakarta: KMTS FT Universitas Gajah Mada
Trisnoyuwono, Diarto. 2014. Beton Non-Pasir. Cetakan Ke I. Yogyakarta: Graha Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar